Agatha Christie, Sepuluh Anak Negro (Ten Little Niggers 1939, And Then There Were None 1940).

Inilah novel yang paling menghebohkan dari Agatha Christie. Terbit pertama kali di Inggris pada tahun 1939 dengan tajuk Ten Little Niggers. Namun karena dianggap rasis, terbitan Amerika pada tahun 1940 mengubah judulnya menjadi And Then There Were None.

Sampai tahun 2011 ini buku ini tak hentinya diulas. Penelusuran global  di Adwords Google.com pada bukan Oktober 2011 ini menunujukan keyword untuk And Then There Were none sebanyak 90.500 kali, penelusuran terbanyak. Disusul tajuk Death on The Nile sebanyak 49.500 kali. The Murder of Roger Akcyord tercatat hanya 8.100 kali.  Beberapa kalangan bahkan menyebutnya lebih baik dari The Murder of Roger Ackyord. Novel yang disebut belakangan dianggap novel terbesar Agatha Christie. Novel ini kemudian difilmkan, lagi lagi dengan merubah judul menjadi Ten Little Indians.

Cerita berlokasi di 'Pulau Negro', di kawasan Devon, Inggris. Disebut pulau negro karena bentuknya yang menyerupai kepala negro. Sepuluh orang diundang untuk 'berlibur' di pulau tersebut oleh seorang misterius dengan dengan inisial U.N.O. Sepuluh orang dengan riwayat pembunuhan di masa lalu. Wargrave, pensiunan hakim; Vera, guru; Lombard, tentara; Emily, perawan tua; Blore, mantan polisi; MacArthur, pensiunan jenderal; Amstrong, dokter bedah; Marston, selebriti; dan terakhir adalah suami istri Rogers, pelayan di resort pulau itu. Dan dalam waktu 36 jam atau 1,5 hari kesepuluh orang tersebut tewas secara misterius. 

Diantara debur ombak yang memecah karang ( bayangkan suasana itu ), satu persatu penghuni pulau menemui ajalnya. Marston diracun sianida, Mrs. rogers over dosis klohr, Macarthur kepalanya dipukul sampai pecah, Emily diracun sianida, Mr. Roger kepalanya pecah, Wargrave tertembak di kepala, Amstrong tenggelam, Blore kepalanya pecah tertimpa jam marmer, Lombard tertembak di jantung, dan terakhir Vera gantung diri. Plot pembunuhan menyerupai rangkaian puisi tentang sepuluh anak negro. 

Cerita detektif tanpa detektif. Polisi menyimpulkan tak ada orang ke sebelas di pulau itu yang mungkin menjadi pembunuhnya. Siapa membunuh siapa, menjadi pertanyaan yang ruwet karena catatan terakhir hanya dari buku harian sebagian penghuni pulau. Kasus hampir ditutup tanpa penyelesaian kalau saja tidak ditemukan botol yang mengapung di laut dan ditemukan tanpa sengaja oleh nelayan kapal ikan. Pesan terakhir dari sang pembunuh....

Anda juga bisa membaca posting ini di
http://agathachristiesportal.blogspot.com/2013/01/sepuluh-anak-negro-ten-little-niggers.html

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Paling Banyak Dibaca