11 Hari Usus Buntu (26)

     Anak anakku akhirnya diijinkan Ninok membesuk. Sedikit terkejut dengan penampilanku yang kurusan dan mulai berewokkan, mereka perlahan mendekat. Pandangan ngeri ditujukan kepada selang yang menjulur dari hidung kiriku. Ditambah bibirku yang hancur lebur, mereka diam membisu. Aku mencoba tersenyum, dan menyapa dengan panggilan kesayangan. Setelah yakin itu adalah aku, mereka mulai bersikap normal. Awang (9) dan Oit (4), saling berebut bercerita.
     Aku biasa mendongeng sebagai pengantar tidur. Awang cenderung khusuk mendengarkan, sementara Oit selalu melakukan interupsi. Kini aku minta mereka yang mendongeng untukku. Pertikaian terjadi. Awang pingin bercerita tentang Sepak bola. Oit bercerita tentang puteri. Mereka berebut ingin menjadi pendongeng pertama.
Aku menengahi. Kalian Bisa bercerita bareng.
     “ Bagaimana mungkin ? “ sergah si Awang.
     “ Mungkin saja” jawabku tenang.
     “ Caranya ? “
     “ Nih papa Kasih contoh “ muka mereka serius mendengarkan “ Pada suatu ketika, di Kerajaan Biru, tinggal seorang puteri yang cantik mempesona. Puteri itu mempunyai kesebelasan bola…..”
     “ Bagaimana bisa ! “ protes si Awang.
     “ Bisa aja. Kamu tahu Manchester City ? “ Si Awang mengangguk. “ Siapa yang punya ? “ kataku menggoda.
     “ Pangeran dari Arab “ katanya menyerah.
     “ Lanjutkan ceritanya, pah ! “ kata si kecil kesal.
     Kesebelasan mereka merupakan kesebelasan terbaik yang pernah ada. Dihuni oleh para pesepak bola  paling berbakat : Pele, Maradona, Zenedin Zidan, David Beckham, Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Titus bonai, Miljan Radovich, Andik Vermansyah, Ajat Sudrajat, dan kiper Markus Horison. “
     “ Siapa Ajat sudrajat ? “ si Awang takjub.
     “ Striker Persib. “ ujarku.
     “ Tidak ada striker Persib yang namanya begitu “ sanggahnya.
     “ Oh, dia main sebelum kamu lahir. “
                                   *****
     Anak anakku cepat mengerti. Mereka mulai menyusun cerita.
     Setelah cerita dibuka dengan seorang puteri yang mempunyai kesebelasan bola, si bungsu menambahkan bahwa kesebelasan dilatih oleh Roby Darwis yang telah digembleng bertapa di gunung Pangrango selama 700 hari. Dengan formasi 10 – 0 – 0, mereka bagaikan para ksatria yang mengobrak abrik musuhnya tanpa ampun. Bahkan banyak kesebelasan yang memohon pertandingan dihentikan lebih awal untuk menghindari kebobolan lebih banyak. Hanya Real Madrid yang mampu menahan laju mereka dengan skor kaca mata  2 – 2. Itupun karena Markus mangkir bermain karena menunggui istrinya yang sedang sakit.   
     Makin lama kesebelasan Biru makin disegani. Namun Raja mulai resah karena putrinya terlalu fokus pada bola sehingga mulai lupa berumah tangga. Selepas menghadiri resepsi pernikahan Pangeran William dan Puteri kate di Kerajaan Inggris, Raja jatuh sakit. Kian hari, sakitnya semakin parah. Dokter dokter terbaik, tabib tabib sakti didatangkan. Namun belum bisa menyembuhkan penyakit sang raja.
     Pada suatu hari, seorang Maharesi dari gunung Goalpara datang berkunjung. Didapatinya Raja yang semakin lemah nyaris putus asa. Setelah memanjatkan do’a do’a, sang Maharesi kemudian berkata :
     “ Nampaknya sakit paduka Raja akan segera sembuh, namun dengan satu syarat “ kata Maharesi takjim.
     “ Katakan, hai empu, apa itu syaratnya ! “
     “ Paduka harus segera menikahkan tuan Puteri. Umumkan sayembaranya seperti ini.” Sang resi kemudian menuliskan sesuatu di atas kertas :

Di maklumkan atas nama
Paduka Baginda MahaRaja Biru Rakean Bumi Sanghyang Sakti.
Barang siapa yang bisa mengalahkan kesebelasan Biru dari Kerajaan Birunagara, maka kapten kesebelasannya akan dinikahkan kepada Putri Dewi Sanghyang Biru Tapak. Demikian diumumkan kepada khalayak ramai agar menjadi maklum
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Paling Banyak Dibaca