Dicky Zainal Arifin, Arkhytirema: Buku Kedua, Tentang Alien (3)

The Truth is out there,

Apakah alien benar benar ada. Siapakah alien itu? Bagi Dicky, alien adalah bagian dari sejarah peradaban manusia sendiri. Kita sendiri sebenarnya alien. Apa yang kita anggap hari ini sebagai alien adalah para keturunan Adam yang terpencar menghuni berbagai planet di galaksi semesta.

Sekurang kurangnya ada lima bangsa besar yang diturunkan  Adam. Pertama adalah bangsa manusia, yang menghuni planet bumi ini. Dulu melahirkan dua bangsa kuat, Lemurian dan Atlantean (bangsa Atlantis). Kemudian ada 'saudara saudara' seketurunan yang menghuni planet lain yaitu Tarx, Mosram, Bropa, dan Zneznela.

Sampai di sini sulit membedakan, apakah 'bangsa bangsa' yang 'diciptakan' Dicky itu nyata atau hanya sekedar imajinasi seorang Dicky. Saya menyerahkan kembali kepada anda untuk believe it or not. Yang jelas, para penentang Dicky sering menuduh Arkhytirema bukan sekedar novel bagi para member Hikmatul Iman. Sepertinya memang benar, The truth is (still) out there.

Kembali ke bangsa alien ini. Dalam sejarahnya, para alien ini kerap berkunjung dan meninggalkan jejak pada peradaban bumi. Gambar di samping mendekati gambaran bangsa Tarx, dengan kepala dan mata yang besar. Mereka berkembang biak dengan cara kloning. Pesawat mereka berbentuk oval berwarna keperakan tanpa asesoris di luarnya.

Selanjutnya ada bangsa Mosram. Itu yang kepalanya lonjong. Mirip crystal skull dalam film Indiana Jones. Mereka juga menggunakan metode kloning untuk berkembang biak. Pesawat mereka lonjong ke atas dengan tonjolan tonjolan piramid yang bisa terbuka untuk mengeluarkan senjata.

Bangsa Zneznela dapat anda bayangkan seperti film Extra terrestrial garapan Steven Spielberg. Bentuk lehernya panjang panjang. Pesawatnya berbentuk seperti kota dengan banyak bangunan bertingkat di dalamnya.Yang paling spektakuler adalah bangsa Bropa. Mereka berkolaborasi dengan bangsa China kuno dan melahirkan bangsa Han, Ukuran tubuh dari keturunan mereka lebih pendek dari kebanyakan ukuran manusia normal (hanya kurang dari 4 kaki). Pesawatnya berbentuk piring dengan asesoris rumit pada badan eksteriornya.

Pada buku kedua ini Dicky mengeksplorasi novelnya lebih jauh dengan memperkenalkan bahasa dari masing masing bangsa ini. Kembali akan terjadi kontroversi. Apakah bahasa yang dipergunakan adalah bahasa 'sesungguhnya' mereka, atau hanya 'racauan' seorang Dicky. Ada baiknya kita mengingat kembali, ini kan hanya sekedar novel.

Pertemuan Arkhytirema dengan keempat bangsa ini terjadi di planet Gogoma. Terjadi pertikian antar bangsa dalam rangka memperebutkan tambang dan kekayaan alam planet ini. Arkhytirema di utus Adam menjadi duta perdamaian dengan misi menyelesaikan konflik di antara mereka.
Orang Han, alien?

Seperti biasa novel ini banyak dibubuhi catatan kaki. Mungkin untuk menghindari kesan 'meracau'. Sebagian data didapat dari riset yang cukup mendalam dari berbagai referensi dalam dan luar negeri. Cuman, penjulukkan 'pemuda sakti' bagi Arkhytirema dan banyaknya pertempuran dengan 'tenaga dalam' menggiring imajinasi saya layaknya membaca cerita silat ala Jan Mintaraga dan Ganes TH.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Paling Banyak Dibaca