11 Hari Usus Buntu (30)
Pertandingn kedua dimulai dengan tempo lambat dan hati
hati dari dua kesebelasan. Babak pertama berjalan membosankan. Suitan panjang
penonton mengiringi pemain kembali ke ruang ganti.
Babak kedua kesebelasan Biru mengmbil inisiatf menyerang.
Hasilnya 2 gol dalam 20 menit. Kali ini Maradona tampil gemilang dengan melesakkan
2 gol. Pertandingan mulai memanas. PS. Ciomprang mulai bangkit. Agung Pamungkas
mendrible bola memasuki kotak pinalti. Dilihatnya Jajam Gonjales dan Rully
Ibrahimovic berdiri bebas, namun Agung memilih mengutak atik bola dulu, mencoba
melewati Andik Vermansyah yang turun membantu pertahanan. Andik terkecoh, Agung
terus menggiring bola memasuki kotak pinalti. Tanpa disangka sebuah body charge
yang kuat mendorongnya dari arah belakang. Ternyata Miljan Radovich. Tubuh
Agung terguling guling. Wasit menunjuk titik putih.
Segera saja pemain Biru FC mengerubuti wasit melakukan
protes. Mereka menganggap Agung melakukan diving. Namun wasit bergeming.
Tendangan pinalti diambil Agung Ibrahimovic sendiri. Si
Tutung, panggilan Agung, bersiap melakukan tendangan. Sementara Markus Horison
juga bersiap. Namun tiba tiba dari arah tempat duduk suporter menyeruak seorang
penonton berlari kearah lapangan. Dengan sigap petugas keamanan mengejar
supporter gila ini, namun masih kalah cepat. Dia berlari kearah bola di titik
putih, Agung hanya termangu, mungkin kaget. Bola dengan cepat ditendang sang
supporter, mengarah ke arah gawang Markus, dan Gol! Masuk! Penonton bersorak.
Riuh rendah suara tawa menggelora memenuhi stadion. Si Gila berhasil dibekuk,
kemudian diamankan ke pinggir lapangan. Pertandingn tertunda sekitar lima
menit.
Wasit kembali menunjuk titik pinalti. Kali ini tak ada
supporter gila. Agung berlari kecil, Markus sekilas membaca arah bola akan
ditendang ke kiri. Sepersekian detik Agung mengubah arah tendangan jadi ke
kanan. Dan… gol. Cantik banget. Segera saja Agung berlari ke pinggir lapangan,
langsung di kerubuti teman temannya. 2 – 1.
10 menit
menuju akhir pertandingan. Anak anak Ciomprang makin bersemangat mencetak gol.
Awan van persie melakukan tendangan volley ke sayap kiri, Rully menahan bola
dengan dadanya, dan langsung mengumpan kearah gawang. Titus Bonai mengheading
bola keluar, jatuh di kaki Adew. Adew mendrible bola melewati terjangan
Cristiano Ronaldo. Bola di chop melewati kepala Lionel Messi, masih membentur
tiang gawang, jatuh di kaki Agung yang langsung melakukan tendangan first time.
Markus sempat memblok tendangan. Skrimit terjadi. Agung berusaha melepaskan
diri dari pressing ketat Radovich. Sementara Adew melompat menyundul bola, lagi
lagi di blok Markus. Bola ribbon langsung disambar Agung, mengenai punggung
Ajat Sudrajat, berbelok arah, dan Gooollllll ! masuk ! 2 sama.
Stadion bergetar, suara petasan membahana. Asap memenuhi
lapangan. Pertandingan di hentikan. Wasit menghampiri inspektur pertandingan.
Para pemain menutup hidung mereka. Sementara penonton makin menggila. Yel yel
dukungan terhadap PS. Ciomprang sayup sayup terdengar. Idola baru telah lahir,
anak anak ingusan itu!
Akhirnya wasit meniup peluit panjang. Pertandingan
selesai. Agung di elu-elukan teman temannya. Hari itu ia menjadi bintang.