11 Hari Usus Buntu (32)
PSSB, Persatuan Sepak Bola Seluruh Birunagara, bersidang.
Diputuskan untuk kembali ke statuta FIFA. Pertandingan berikutnya akan menjadi
pertandingan terakhir. Bila masih juga draw, dilanjutkan 2 X 15 menit, masih draw
juga, adu pinalti.
Pengamanan Stadion diperketat. Lima mobil pemadam
kebakaran disiapkan. Tank baja diparkir di gerbang masuk. Tiap penonton yang
masuk dipindai. Linmas berjaga di sudut sudut stadion. Anjing anjing Doberman
menjulurkan lidahnya, siap menyergap perusuh. Helikopter disiapkan untuk
mengevakuasi Raja bila diperlukan.
Peluit panjang menandai kick off babak pertama. Biru FC
mengubah strategi pertandingan. Markus Horison dipasang menjadi striker,
sementara David Beckham menjadi penjaga gawang. Mereka mengubah foramasi
menjadi 4 – 4 – 2, dengan dua ujung tombak kembar, Andik dan Markus. Mereka
tidak lagi memakai seragam biru biru, tetapi memakai baju putih putih. Di Depan
kaus mereka, tulisan besar besar berbunyi : SAHA NU WANI KA AING ? ( kurang lebih artinya : siapa berani melawan
? ).
Sementara di pinggir lapangan, orang berpakaian hitam
hitam hilir mudik membakar kemenyan. Sebagian menabur naburkan beras kuning.
Bahkan di belakang gawang, seorang berambut panjang putih, tampak melakukan
meditasi.
Strategi intimidatif mereka nampaknya berhasil. Kurang
dari lima menit, Andik berhasil menjebol gawang Ciomprang. Sepuluh menit kemudian, giliran Markus.
Keadaan bertambah parah, Rully melakukan gol bunuh diri. Dua gol lain dilesakkan
Maradona dan Pele. 5 – 0. Anak anak Ciomprang tampak gontai menuju ruang ganti.