Dicky Zainal Arifin, Arkhytirema: Buku Kedua, Tentang Kontroversi (4)

Dicky memang belum berhenti menebar kontroversi. Konon para alien yang dibedakan dalam empat bangsa Tarx, Mosram, Zneznela, dan Bropa ternyata adalah keturunan nabi Adam dari putranya Qabil. Mereka kemudian diusir dari planet bumi karena berkelahi melulu. Empat bangsa besar ini kemudian menguasai galaksi galaksi lain yang bahkan lebih luas dari galaksi Bimasakti.



Buku kedua dari trilogi Arkhytirema dibagi lagi dalam dua buku, Gogoma dan Brodella. Krisis Gogoma adalah krisis memperebutkan tambang logam di Gogoma yang berujung tewasnya keempat raja empat besar alien di atas. Sedangkan krisis Brodella adalah penjajahan bangsa Brodella (bangsa raksasa) yang ternyata didalangi oleh bangsa Bropa. Krisis Brodella berujung manis karena kali ini Arkhy bertemu teman perjalanan yang, ehm, cantik jelita putri raja Bropa.

Namun disamping kontroversi, kita harus fair menilai buku ini banyak menyisipkan pesan moral yang bagus. Dan tentu saja beberapa hasil riset/ teknologi yang lumayan menarik hati. Coba simak:

Manusia memang mengeluarkan hormon Tryptophan Hydroxilase (TH) ketika marah dan mengeluarkan Prolactin ketika sedih. TH bisa membuat manusia turun kecerdasan, maka oleh sebab itu, rasa marah adalah pantangan besar bagi mereka yang ingin menyelesaikan sebuah permasalahan. Ada istilah di bangsa Lemurian ANJANA AMBIKA ANJANA BALGIKA atau kamu marah kamu bodoh. Hormon Prolactin sangat banyak pada wanita, maka wanita lebih banyak menangis dari pria. Airmata mengandung hormon adrenokortikotropik dan leusin enkephalin (obat penghilang rasa sakit alami). Maka mereka yang menangis lebih mudah mengatasi masalah emosi dari pada yang menahan tangis namun emosi meledak ledak (telah disingkat dan disesuaikan seperlunya, penulis).

Hal lain yang selalu dibahas berulang ulang adalah mengenai mythocondria. Organ dalam tubuh manusia inilah yang menjadi pembeda di antara pergaulan bangsa bangsa di galaksi. Mythocondria adalah organ dalam tubuh yang mempengaruhi tingkat berpikir dan energi. Umumnya manusia sekarang, menurut Kang Dicky, mempunyai tingkat energi 2,5% saja. Karena memang organ mythocondria-nya dibatasi oleh klad untuk selevel itu. Bangsa lemurian dulu mempunyai rata rata penguasaan energi 40%. Makanya mereka dengan mudah mengembangkan teknologi kristal, levitasi, dan telepati. Bangsa lain semisal Bropa bisa mengembangkannya hingga 100%. Jadi masalah Mythocondria dan Klad ini menjadi penentu kualitas seseorang atau suatu bangsa.

Penguasaan energi dan berpikir ini juga sangat dipengaruhi cara membaca dan konsumsi makanan. Cara membaca huruf latin yang dari kiri ke kanan dipercaya makin memperburuk tingkat energi mythocondria. Makanya membaca huruf arab (dan Alquran) secara logika bisa meninggikan kecerdasan. Terlalu banyak memakan makanan berpengawet juga diyakini buruk bagi penguasaan energi. Sebaliknya latihan pengolahan energi (tenaga dalam?) dipercaya bisa menaikkan level energi dan berpikir anda.

Hal lain adalah, dengan penguasaan energi 2,5%, maka orang cenderung berlibido tinggi. Perkembangbiakkan manusia sekarang tertinggi dibanding saudara saudaranya di planet lain yang penguasaan energinya lebih tinggi. (Jadi semakin rendah penguasaan energi seseorang, semakin bodoh orang itu, namun makin jreng saja alat reproduksinya? begitu kah?) Nyambung juga kalau membaca tulisan saya sebelumnya tentang apa yang paling dicari orang Indonesia di Internet.

Tentu saja hal hal kontroversial diatas berpulang kepada anda untuk believe it or not. Selalu ada sisi positif dan negatif dari segala sesuatu. Anda yang memutuskan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Paling Banyak Dibaca