Ir. Soekarno, Di Bawah Bendera Revolusi: Islam Sontolojo


Entahlah, kadang membaca buku Di Bawah Bendera Revolusi seperti membaca berita hari hari ini. Bagaimana kalau ada judul berita: Seorang Ustad Tega Mencabuli Santrinya di Rumah Ibadah. Pasti anda berpikir itu headline koran kuning jaman sekarang. Sebenarnya Soekarno menulis ulasan serupa dalam Pandji Islam tahun 1940. Rupanya kala itu ada seorang Kiai yang menghalalkan baginya untuk menyetubuhi para murid perempuannya, dengan dalil dalil pula! Akhirnya sang Kiai dijebloskan ke bui. Soekarno mengabadikan peristiwa itu dalam tulisan: Islam Sontolojo.

Nah si Bung juga punya pengalaman langsung dengan penyimpangan serupa. Di sebuah kota kecil di Priangan (dia tidak menyebut nama tempat tepatnya). Di sana terdapat 'bidadari bidadari' (itu istilah langsung Soekarno) yang siap dinikahi satu malam! artinya ada perempuan perempuan muslim yang dinikahkan secara sah oleh penghulu, untuk kemudian ditalak tiga keesokan harinya. Mereka dapat nafkah, ya dari mahar yang dibayarkan. Lantas para penghulu juga mendapat persenan, dan bersyukur bahwa mereka sudah menghindarkan dua insan dari perjinahan. SONTOLOJO! bisa dipahami kalau di Bung demikian marah.

" Maka benarlah perkataannja Halide Edib Hanum, bahwa Islam di zaman achir achir ini bukan lagi agama pemimpin hidup, tetapi agama pokrol bambu " (hal.499)

>> Dapatkan penawaran khusus buku ' Di Bawah Bendera Revolusi ' jilid pertama cetakan ketiga 1964. Klik disini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Paling Banyak Dibaca