11 Hari Usus Buntu (29)
Suara terompet memekakkan telinga. Dari kamar ganti
pemain, Awan van Persie khusuk berdo’a memimpin teman temannya. Siapa yang
pernah mengira pencapaian prestasi mereka akan sejauh ini. Tidak berapa lama,
Offisial pertandingan mempersilahkan mereka menuju lapangan pertandingan.
Suara supporter luar biasa membuat telinga serasa tuli.
Para pemain kedua kesebelasan berlari kecil ke tengah lapangan mengikuti wasit
dan dua hakim garis. Mereka berdiri
sejajar untuk menghormati penonton. Dari arah tribun kehormatan Raja bertepuk
tangan. Para menteri ikut bertepuk tangan. Putri Biru duduk di bangku pemain
cadangan. Sesekali wajahnya menengok ayahnya di tribun. Dilemma menyergapnya.
Tapi ia harus tetap professional. Kemenangan harus diraihnya.
Wasit sudah memanggil kedua kapten untuk pelemparan koin.
Namun Ayah Asep menolak untuk mulai bertanding. Ia menunjuk nunjuk ke papan
skor. Serta merta wasit menghampiri Ayah Asep. Mereka tampak bersitegang.
Sementara penonton yang sudah tidak sabar mulai bersuit suit. Sebagian sudah
melempar lempar botol. Pengawas pertandingan bergegas bergabung.
Akhirnya pertandingan ditunda sesaat. Yang jadi pasal adalah
nama kesebelasan
di papan skor. Tertulis Biru FC VS Ciomprang FC. Ayah
Asep protes. Seharusnya adalah Biru FC VS PS. Ciomprang. Karena bersikeras,
Akhirnya papan skor berubah. Biru FC VS PS. Ciomprang, pertandingan dimulai.
*****
Dengan pakaian kebesaran berwarna biru, Biru FC menekan
sejak menit awal. Sebuah umpan lambung dari Beckham langsung diheading Pele,
namun bola sempat ditepis penjaga gawang. Tendangan corner. Masih dieksekusi
Beckham. Bola melambung, diserobot Ajat Sudrajat. Gol ! Penonton meledak, 1 –
0.
Sampai menit ke 90, kedudukan 1 – 0 buat Biru FC. Wasit
sudah bersiap siap meniup peluit panjang. Adew salosa melakukan sprint menyusur
kanan lapangan, mengecoh lionel Messi dan melewati Zenedin Zidan, sebelum
akhirnya sebuah tackling keras terpaksa dilakukan Maradona. Wasit memberikan
tendangan bebas. 20 meter dari gawang. Bola dihadapi Adew Salosa. Peluit
ditiup, tiba tiba Awan van Persie muncul mendadak melakukan tendangan
melengkung, melewati barikade, mengarah ke sisi gawang. Sekilas Markus
menyangka bola akan keluar. Namun bola tiba tiba berbelok melengkung, dan
gooooooolllll !!! Markus tak sempat bereaksi, dia terperangah.
Awan Van Versie berlari ke sudut lapangan. Dia membuka bajunya,
memutar mutarnya, sambil bokongnya bergoyang. Kemudian…….. melorotkan
celananya, dan melemparkan kearah penonton sambil tetap bergoyang. Kemudian berlari ke arah bangku pemain
cadangan lawan meliuk liuk menirukan pesawat terbang. Spontan provokasi ini
memicu kemarahan pemain cadangan lawan. Beberapa pemain berlari ke dalam
lapangan mengejar Awan. Keributan masal tidak dapat dihindari. Beberapa ofisial
pertandingan berlari membekap Awan dan menggiringnya ke luar lapangan.
Keesokkan harinya Headline surat kabar dipenuhi photo
photo Awan yang sedang melakukan selebrasi. Segera saja pro dan kontra
bermunculan. Yang pro mengatakan Awan hanyalah pemain berusia belasan tahun,
emosinya patut dimaklumi. Yang kontra meyoroti pelanggaran moral yang harus di
hukum berat. Sementara wasit hanya memberikan kartu kuning, yang berarti
pertandingan berikutnya sore ini, si Bengal Awan akan kembali tampil…….