11 Hari Usus Buntu (5)
******
Untuk ukuran manusia ruangan ini sungguh
membosankan. Dinding dinding di cat putih. Tirai tirai berwarna kelabu dan
nampak tidak pernah diganti dalam waktu yang lama. Lantai tegel kelihatan licin walau warnanya kusam. Lemari arsip besar besar
terbuat dari kayu jati. kaku namun kokoh. Kipas angin berputar perlahan,
tergantung di bawah plafon. Yang modern hanya
perangkat komputer saja.
Disposisi pembentukan satuan tugas (satgas) ad hoc Pasien Usus Buntu baru
saja turun. Anggota satgas sudah ditetapkan. Ketua merangkap anggota adalah
malaikat Azroil a780, anggotanya adalah malaikat Roqib R431, dan ‘Atib ‘a526. Mereka bertiga diminta melapor kepada
‘Bos’ setiap menjelang pergantian hari.
Roqib ‘Atib sudah
menyiapkan berkas selemari. Catatan detail mulai dari masa akil balig hingga
catatan terkini telah tersaji lengkap, berjaga jaga bila Bos meminta
pertimbangan pada saat saat ‘penentuan’. Sedangkan Azroil sedang merancang
beberapa skema ‘penjemputan’ yang salah
satunya akan
dipilih Bos untuk di eksekusi. Rupanya ada kemungkinan si
pasien ‘dipindahkan’ dari dunia ke akherat.
Ada banyak kata yang sinonim untuk ‘kematian’ yang mengerikan
itu. ‘Ditentukan’, ‘dijemput’, ‘dipindahkan’. Yang terakhir adalah ‘recycle’.
Entah siapa yang dengan
kurang ajar memulai mempopulerkan
istilah itu.
Azroil kembali meneliti executive summary yang dia terima
dari dua rekannya itu. Meninggal karena sakit gula di ruang rawat inap masih
menjadi alternatif yang paling mungkin. Beberapa hal yang memberatkan untuk dilaksanakan eksekusi
adalah antara lain anak anak yang masih kecil dan do’a do’a yang mulai intensif
dikirimkan dari keluarga dan kerabat. Too
young to be dead, katanya dalam hati. Kemungkinan selamat masih besar.
Tetapi dia tak kan melalui ini dengan mudah. Bersiap saja sobat.
Kehidupan keseharian malaikat memang menjemukan. Patuh,
disipilin, dan melayani seolah mantera paten yang memandu ritual kerja mereka.
Namun generasi terbaru malaikat agak sedikit nyeleneh. Mereka banyak melakukan
improvisasi dan kreatif dalam melaksanakan tugas. Sebagian besar dari mereka
kini adalah penggila bola dan gadget. Bahasa yang mereka pergunakan lebih menyerupai anak gaul yang kerap
nongkrong di kafe alih alih bahasa baku yang depergunakan para senior. Para
supervisor yang lebih tua agaknya mafhum dengan tren ini. Beberapa gugus tugas
dibiarkan diisi para yunior yang kerap menimbulkan kegaduhan di ruang kerja
mereka. Tetapi, biarkan dunia berubah.
Dalam kematian ‘wajar’ tidak diperlukan
satgas tertentu. Pembentukan satgas mengacu pada banyaknya pertimbangan sebelum
keputusan akhir dibuat. Azroil duduk menyendiri di ruangannya. Dia mengamati
wajah kliennya yang sedang
menahan sakit lewat layar monitor. Wajah itu wajah yang memuat begitu
banyak paradok. Selalu ada sisi baik dan sisi jahat dari seeorang. Orang ini
berpotensi membuat banyak kebaikan di masa datang. Sayang bila terlalu cepat
diakhiri. Sedikit penderitaan mungkin
bagus buatnya. Hari hari panjang masih akan
menantinya di depan.