11 Hari Usus Buntu (35)

Suster Back packer


     Minggu hari ke enam. Sudah empat hari ini aku puasa 1 X 24 jam. Berat badanku susut drastis. Sementara kuku tangan mulai memanjang. Rambut memanjang. Janggut dan kumis ikut memanjang. Aku ingin cukuran. Namun nenek mertua melarang. Pamali.
        Moga moga orang tidak menyangkaku sudah bertransformasi menjadi dukun.
      Menjelang ashar aku mendapat kunjungan tamu istimewa. Seorang suster datang dengan tas gendong. Mirip back Packer. Sikapnya riang. Irama bahasa yang dibawakannya lebih mirip guru TK alih alih perawat.
       Dia tak melakukan tindakan medis apapun. Tindakan pertama yang dilakukannya adalah `mengeluarkan ponsel kamera, dan memphoto labu infusan. Kemudian memperbaiki letak tanganku yang diinfus. Jangan ditekuk, katanya.
     “ Bapak, sudah berapa hari dirawat ?” katanya, masih dengan nada ibu guru TK.
     “ Enam hari dengan sekarang “ jawabku penasaran.
     “ Oh ya. Mulai merasa bosan ya ? “ Tentu saja perkutut. Jangan tanya soal bosan. Inilah episode paling merana yang pernah ku temui dalam hidup. Lalu apa maumu.
     “ Mau saya bawakan cerita cerita lucu ? Ada kisah binatang binatang hutan, bajak laut, dan Puteri Seruni. Bapak pilih yang mana ? “ Aku ngak konsen. Mulutku ingin seteguk air,
     “ Pak ? “ katanya agak mendesak.
     “ Minum” erangku sambil menunjuk botol air mineral. Ibu mertua cepat cepat memberikan sesendok air ke mulutku. Segar. Perawat back packer mengamatiku.
     “ Seperti apa kisah Putri Seruni ? “ kataku sembarang.
     Si back packer tersenyum senang. “ A ha, itu kisah tentang seorang putri dari masa depan.  Tumbuh di sebuah kota yang penghuninya mengalami endemi kesepian. “
     Wajah back packer tersenyum penuh kemenangan. Kini aku yang nampak bego. Ada juga kisah yang seperti itu.  Itu mah bukan cerita hiburan.
     “ Simak saja ceritanya. Cerita ini aku sendiri yang mengarangnya. Enam bulan yang lalu. “ nyaris takjub pada diri sendiri.  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Paling Banyak Dibaca