11 Hari Usus Buntu (52)

     “ Kacau, kacau. Siapa yang mengirim dukun dukun ini ? “ suara Azroil meninggi.
      Dalam beberapa hari ini tidak ada pekerjaan lain bagi Azroil selain memelototi pasien usus buntu ini. Diam diam ia mulai bersimpati atas derita yang dialaminya.
     “ Tercantum, kan, dalam disposisi Bos…. “ ‘Atib hati hati mengingatkan.
     “ Samar samar. Hanya tertulis orang orang sok tahu akan datang…..”  Azroil tidak meneruskan kata katanya.
     Roqib bertepuk tangan, “ Bravo, bravo ! “ katanya sambil terus bertepuk tangan.
     “ Apanya yang lucu ? “ sergah Azroil. Roqib berhenti bertepuk tangan.
     “ Lihat! Kondisi psikologis pasien kembali ke level standar! “ seru ‘Atib. Mereka bertiga mengerubuti layar monitor.
     “ Apakah benar dia kena voodoo ? “ tanya ‘Atib.
     Joe tersenyum puas menyaksikan hasil karyanya. Semua kejadian di ruang kendali para melaikat berhasil dia bajak. Dia bahkan bisa melihat ekspresi kepanikan Azroil. Web cam yang mereka pasang menjadi mata mata yang sempurna buatnya. Betapa indahnya teknologi. Dia patut merayakannya hari ini.
     Tinggal langkah kedua. Menyabotase program simulasi apapun yang dibuat Azroil. Hasil akhirnya adalah kebingungan yang teramat panjang bagi si pasien. Dia akan terombang ambing antara keyakinan dan ketidakyakinan. Dia akan mati dalam kegamangan. Kedengaran terlampau kejam. Namun iming iming kenaikan karir membuatnya berbulat hati. Tanpa itupun, dunia memang sudah kejam. Bersiaplah. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Paling Banyak Dibaca