Aku sadar, telentang di atas kereta dorong yang
melaju perlahan memasuki lorong berwarna biru langit. Lampu lampu terang
bergerak di atas kepalaku. Di ujung lorong, aku dibaringkan di tengah ruangan dengan sebuah lampu bundar besar mengapung dan tepat mengarah ke
perutku.
Tiga
alien masuk tanpa bersuara. Tiba
tiba alien
pertama dengan cekatan menusukkan jarum kecil dan mencerap darah dari jemari
tangan kiri. Alien kedua mulai
menyingkap bagian perutku. Mulutnya menggumamkan kata kata tak jelas. Alien
ketiga nampaknya lebih periang. Kudengar dia mendendangkan lagu di balik masker yang ketat menutup
mulutnya. Kucoba keras mengenali lagu apa yang dia nyanyikan. Namun otakku yang sudah setengah mati ketakutan enggan
diajak berpikir. Tiba tiba dia meraih tangan kananku dan mulai menancapkan
selang selang kecil di nadiku. Rasa dingin mulai menjalari lengan. Setelah itu
dunia menjadi gelap…..
Menjalani operasi dan dirawat selama 11 hari sungguh menyakitkan. Tetapi seorang pasien usus buntu
mengalami hal hal menakjubkan selama masa itu : berdebat dengan kucing kucing
lorong, melakukan aksi heroik menyelamatkan bayi yang dibuang, menjadi coach bagi anak anak kampung di liga Champion, menyapa seorang gadis yang
hidup di tahun 2100an, terjebak dalam masalah pluralisme dengan etnis Tionghoa,
menjalani perjalanan spiritual ke masa Pajajaran kuno, bertransformasi jadi
Bung Karno, hingga akhirnya berolok olok dengan Tuhan dan menjalani
pencerahan…..